Senin, 20 Mei 2019

Dunia Manusia Mulai Tergantikan oleh Robot- Jurnalisme Online








Dunia Manusia Mulai Tergantikan oleh Robot

Gambar Transformers
Sumber Gambar: https//:www.google.com

#JurnalismeOnline_Minggu9




Ada yang tahu apa gambar di atas? Yaps bener banget itu salah satu karakter yang ada di Transformers. Kita waktu kecil pasti suka melihat film-film dengan bertemakan robot-robot kan. Ada Power Rangers yang merupakan manusia yang dapat berubah formasi dalam bentuk robot, ada juga Doraemon yang merupakan robot berbentuk kucing asal Jepang. Film-film tersebut merupakam hasil imajinasi dari si pembuatnya. Namun seiring berjalannya waktu banyak yang mewujudkan imajinasi tersebut ke dalam bentuk nyata. Contohnya di Jepang sudah banyak robot yang menggantikan manusia sebagai pelayan sebuah restoran ternama. Selain hal itu di beberapa negara maju  banyak juga yang menggunakan robot untuk menjadi pengawas di Supermarket. 
Gambar Robot Jurnalis



Serba-serbi robot ini tidak dapat dipungkiri karena adanya pengaruh dari konvergensi media dari tradisional ke teknologi yang lebih modern. Tidak luput dari itu perkembangan teknologi juga berada di ranah media. Media atau pers yang biasanya murni menggunakan tenaga manusia untuk mencari berita, kini sudah mulai beralih menggunakan robot untuk mencari berita  dan menerbitkan berita.  Hal ini terjadi karena adanya daya tarik pada kecerdasan suatu system. AI (Artifical Intelligence) atau kecerdaasan buatan yang diharapkan dapat mampu meredakan adanya berita palsu atau hoax yang menyebar di masyarakat. Teknologi AI ini mulai terinspirasi dari film Terminator yang mengadopsi kecerdasan robot untuk menusia.  Semenjak tahun 2014 AI sudah banyak digunakan oleh media di Amerika. Penggunaan istem robot jurnalis ini sudah mulai berkembang pada tahun 2014 yang digunakan oleh Kantor Berita Associated Press (AP) yang menggunakan AI untuk menulis artikel laporan keungan, sementara itu dilain pihak LA Times menggunakan AI untuk menulis peringatan gempa.

Sementara itu di Indonesia jurnalis robot ini sudah digunakan oleh situs Beritagar, mulai menggunakan pada tanggal 25 Februari 2018. Artikel pertama yang ditulis oleh robot adalah laporan pertandingan sepakbola antara Leicester VS Stoke City. Hal ini dilakukan karena artikel bola merupakan data yang dapat disampaikan berulang-ulang. Meskipun di awal penggunaan jurnalis robot mengalami beberapa kekurangan dikarenakan banyaknya pengulangan kata, namun menurut Wakil Pemimpin Redaksi situs berita kurasi Beritagar, Rahadian P Prajnamu, mengakui kekakuan karya Robotorial. Meski demikian saya sepakat dengan Rahadian, bahwa seiring perkembangan waktu tim produksi Beritagar akan belajar agar Robotorial menulis semakin lentur. Terutama, dalam varian frasa pada judul artikel- tuturnya kepada remotivi.id. keluwesan robot jurnalis ini dimaksudkan supaya robot jurnalis dalam menurlis berita dapat seperti  manusia yang menggunakan beragam paraphrase dalam menyampaikan berita.

Pemimpin Perusahaan Beritagar Didi Nugrahadi dan Pemimpin Redaksi Yusro M. Santoso optimistis bahwa di masa mendatang akan semakin banyak produk Robotorial yang dihasilkan. Tidak hanya sepak bola dan saham, dalam waktu dekat akan muncul produk Robotorial berbasis data cuaca, kebencanaan hingga laporan balap MotoGP dan Formula One- tuturnya kepada remotivi.id

Adanya robot jurnalis ini diharapkan dapat membantu wartawan atau jurnalis (manusia) untuk menuliskan berita yang ringan. Sehingga pekerjaan wartawan atau jurnalis dapat melakukan pekerjaan yang lebih penting salah satunya yaitu menyusun berita yang lebih in-dept (mendalam) dan investigasif dalam bentuk laporan yang panjang dan lengkap.

Adanya pernyataan di atas juga dapat ditarik kesimpulan bahwa adaya system robot jurnalis hanya bersifat kecil dan belum mampu melampaui kemampuan manusia dalam menyiratkan perasaan kepada pembaca. Peran manusia sangat dibtuhkan untuk menyusun berita meskipun sudah dihandle oleh tenaga robot akan tetapi system ini tetap membutuhkan manusia untuk menyamakan berita yang dibuat oleh robot dengan data aslinya. Serta peran manusia juga dibutuhkan untuk mengedit berita supaya berita tersebut dapat diterima makna dan perasaanya kepada pembacanya. Selain itu adanya robot juga tetap harus dioperasikan oleh manusia yang mengetahui system jurnalis supaya nantinya robot dapat bergerak dalam menuis berita sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalis.

Namun adanya teknologi baru ini tetap akan dikembangkan untuk menghemat biaya produksi berita. Sekarang ini robot jurnalis digadang-gadang dapat mengganti porsi manusia dalam proses pencarian berita. Mengurangi sebagian dari wartawan untuk pencarian berita dan hanya memperkeerjakan beberapa wartawan untuk pengoperasian robot jurnalis ini.

Meskipun adanya jurnalis robot untuk meminimalisir adanya kesalahan dalam penulisan berita. Akan tetapi masih tetap ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh jurnalis robot ini. Salah satunya yaitu adanya kesamaan pola penulisan artikel yang sama dengan yang telah ada sebelumnya. Contohnya:
Gambar tangkapan layer kesalahan robot jurnalis
Adanya contoh di atas terdapat kesamaan dalam penulisan artikel yaitu kesamaaan kata-kata yang digunakan dalam pelaporan pertandingan sepakbola. Selain adanya kesalahan penulisan artikel masalah lain yang dihadapai adalah kesalahan informasi yang dilaporkan oleh system. Salah satu kesalahan tersebut terjadi pada portal berita LA Times yang salah menyampaikan terjadi gempa bumi dengan Magnitude 6.8 SR di California, sedangkan penduduk setempat tidak merasakan getaran apapun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan informasi seperti in dikarenakan system robot salah mmebaca data yang ada di internet. informasi yang di dapat dari internet inilah yang menjadi sumber kesalahan dari robot jurnalis ini, yaitu tidak dapat meminta data dari narasumbernya langsung.

Adanya robot jurnalisme ini juga dapat mengubah identitas dari jurnalis online dan jurnalis tradisional. Apabila sebelum adanya jurnalisme robot ini identitas yang melekat pada jurnalis online adalah si pencari uang, dengan menyebarkan berita tanpa peduli dengan kaidah jurnalistik. Hal ini akan dibenturkan oleh jurnalisme robot dimana jurnalisme robot ini tetap bekerja tanpa kenal waktu, hemat biaya, dan tentunya mengedepankan keabsahan informasi. Hal ini dikarenakan robot jurnalsitik ini tetap dioperasikan oleh wartawan yang sudah paham dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Sehingga robot jurnalistik ini merupakan paket komplit identitas jurnalis. Sedikit mendamaikan dan menyamakan persepsi antara jurnalis tradisional dan jurnalis online.



Sumber artikel:

Anonym. 2019. 'Robot Jurnalis' Mengubah Cara Kerja di Perusahaan Media. https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190310125557-185-375922/robot-jurnalis-mengubah-cara-kerja-di-perusahaan-media. Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 11.00 WIB.

Makers Institute. 2018. AI dan Jurnalisme Robot. https://medium.com/@makersinstitute/ai-dan-jurnalisme-robot-a84b3759464c. diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 21.00 WIB.

Manueke, Gabriele Natasya. 2018. Jurnalisme Robot, Mempermudah Kerja Jurnalistik atau Menggusur Wartawan.   


Putranto, Algooth. 2018. PRAKTIK JURNALISME ROBOT, SENJAKALA JURNALIS?. http://www.remotivi.or.id/amatan/481/Praktik-Jurnalisme-Robot,-Senjakala-Jurnalis?. Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB.

jangan lupa belajar Ilkomerss..
sekian materi malam hari ini. salam cinta dan kasih dari trimar :-)



















Klik Sekali Dampaknya Bertahun-tahun: Dampak Filter Bubble_Jurnalisme Online Minggu 12

Sumber Gambar:  https://medium.com/@byrnehobart/how-filter-bubbles-will-save-the-world-c37f5ade70ef           ...