![]() |
| Sumber Gambar: https://medium.com/@byrnehobart/how-filter-bubbles-will-save-the-world-c37f5ade70ef |
#JurnalismeOnline_minggu12
Pernahkah engga kalian
membuka akun online shop di instagram? Kalau kalian pernah, berarti
kalian juga pasti pernah mengeluh kenapa barang yang pernah di klik di akun
tersebut selalu muncul di beranda depan akun instagram kalian. Hal itu
merupakan strategi pemasaran dari
penjual kepada pembeli dengan memanfaatkan filter
bubble. Sebenarnya filter bubble itu
apa sih?
Filter
bubble merupakan istilah yang diungkapkan oleh seorang CEO media berita
dan hiburan yang bernama Eli Pariser. Pariser
mengungkapkan bahwa filter bubble merupakan
istilah lain dari pengelompokan riwayat pencarian atau riwayat klik yang
dilakukan oleh pengguna internet. Filter
bubble adalah sebuah kondisi hasil
formulasi perhitungan perkiraan algoritma penyaringan pada sebuah situs yang
akan menebak informasi apa yang akan pengguna lihat berdasarkan informasi
tentang pengguna seperti riwayat klik, riwayat like, riwayat komentar, dan riwayat pencarian, sebagai hasilnya
pengguna menjadi terpisah dari informasi yang tidak selaras dengan pandangan
mereka.
Adanya filter bubble ini menyebabkan adanya
beberapa dampak yang terjadi. Hal ini tentu saja disebabkan oleh adanya
pemisahan informasi ataupun pandangan terhadap suatu hal informasi. Pandangan politik
misalnya di Indonesia tahun 2019 ini sedang ramai-ramainya berita tentang
pemilihan presiden dan wakil presiden RI. Sehingga banyak orang-orang yang
mencari informasi mengenai kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden
tersebut. Orang yang sering melihat
informasi mengenai pasangan calon presiden nomor 1 maka informasi yang sering
muncul di browser ataupun media
sosial adalah informasi mengenai pasangan calon presiden nomor 1, begitu juga
sebaliknya. Hal ini tentu saja akan menyebabkan kefanatikan terhadapa salah
satu pasangan calon.
Kefanatikan-kefanatikan
yang terjadi itu disebabkan karena banyaknya informasi yang di lihat di browser ataupun media sosial yang ada di
lihat karena sering munculnya informasi tersebut. Kefanatikan ini menjadi
pengaruh terhadap kehidupan sosial bermasyarakat. Kenapa bisa berpengaruh? Ya tentu
saja karena orang yang fanatic terhadap sesuatu maka orang tersebut akan
membela mati-matian suatu hal tersebut. Pernahkah kalian mendengar berita makam
yang dibongkar di salah satu wilayah di Indonesia karena beda pandangan
politik? Kalau kalian pernah berarti disitu dapat dilihat kehidupan yang
harmonis dalam bersosial masyarakat menjadi hancur karena perbedaan pandangan
politik. Bukan hanya itu saja banyak kejadian bentrokan antar RT ataupun kampong
dikarenakan berbeda pandangan politik. Mengerikan memang berawal dari satu klik
informasi dimedia sosial berdampak puluhan tahun bahkan seumur hidup.
Selain itu, ada juga
dampak filter bubble yang lain yaitu dampaknya terhadap demokrasi
suatu masyarakat. Demokrasi biasanya kita dengar ketika sedang musim pemilu ya?
Yaps karena pada saat pemilu biasanya kata demokrasi banyak digembor-gemborkan
oleh segelintir orang. Namun adanya dampak filter
bubble ini banyak warganegara yang
kehilangan hak demokrasinya. Di Amerika
ketika pemilihan presiden dan wakil presiden yang terakhir kemarin banyak yang
kaget dikarenakan kemenangan yang diperoleh oleh Donald Trump. Hal ini karena
banyak informasi dari media sosial yang diklik dan pada riwayat pecarian
terkait kedua calon presiden tersebut. Banyak orang yang dulunya sering mencari
informasi mengenai Donald Trump ini menyebabkan pandangan politik dari
masyarakat terpengaruh dan akhirnya memilih Donald Trump sebagai presiden.
![]() |
| Sumber Gambar: https://tirto.id/filter-bubble-sisi-gelap-algoritma-media-sosial-cwSU |
Pandangan politik yang
diciptakan oleh filter bubble ini
justru yang seringnya tidak disadari oleh segelintir masyarakat. Adanya dampak filter bubble ini seharusnya dapat
disikapi dengan bijak oleh setiap pengguna internet. Memlih informasi yang
beragam dan tidak gampang percaya dengan satu sumber informasi dan melihat
informasi dari berbagai sudut pandang dapat mengurangi efek filter bubble ini.
Sumber Artikel:
Adam,
Aulia. 2017. Filter
Bubble: Sisi Gelap Algoritma Media Sosial.https://tirto.id/filter-bubble-sisi-gelap-algoritma-media-sosial-cwSU.
Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 14.00 WIB.
Hantuceria.
2016. Fenomena Filter Bubble Effect dan
Apa Bahayanya?. https://www.google.com/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/58429f77de2cf225178b456b/fenomena-filter-bubble-effect-dan-apa-bahayanya.
Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pada pukul 05.30 WIB.
Hobart,
Byrrne. 2018. How Filter Bubble Save The World.
https://medium.com/@byrnehobart/how-filter-bubbles-will-save-the-world-c37f5ade70ef.
Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 15.00 WIB.

