Minggu, 16 Juni 2019

Klik Sekali Dampaknya Bertahun-tahun: Dampak Filter Bubble_Jurnalisme Online Minggu 12








Sumber Gambar: https://medium.com/@byrnehobart/how-filter-bubbles-will-save-the-world-c37f5ade70ef



                                                                                                                                                                 #JurnalismeOnline_minggu12

Pernahkah engga kalian membuka akun online shop di instagram? Kalau kalian pernah, berarti kalian juga pasti pernah mengeluh kenapa barang yang pernah di klik di akun tersebut selalu muncul di beranda depan akun instagram kalian. Hal itu merupakan  strategi pemasaran dari penjual kepada pembeli dengan memanfaatkan filter bubble. Sebenarnya filter bubble itu apa sih?

Filter bubble merupakan istilah  yang diungkapkan oleh seorang CEO media berita dan hiburan  yang bernama Eli Pariser. Pariser mengungkapkan bahwa filter bubble   merupakan istilah lain dari pengelompokan riwayat pencarian atau riwayat klik yang dilakukan oleh pengguna internet. Filter bubble  adalah sebuah kondisi hasil formulasi perhitungan perkiraan algoritma penyaringan pada sebuah situs yang akan menebak informasi apa yang akan pengguna lihat berdasarkan informasi tentang pengguna seperti riwayat klik, riwayat like, riwayat komentar, dan riwayat pencarian, sebagai hasilnya pengguna menjadi terpisah dari informasi yang tidak selaras dengan pandangan mereka.

Adanya filter bubble ini menyebabkan adanya beberapa dampak yang terjadi. Hal ini tentu saja disebabkan oleh adanya pemisahan informasi ataupun pandangan terhadap suatu hal informasi. Pandangan politik misalnya di Indonesia tahun 2019 ini sedang ramai-ramainya berita tentang pemilihan presiden dan wakil presiden RI. Sehingga banyak orang-orang yang mencari informasi mengenai kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut.  Orang yang sering melihat informasi mengenai pasangan calon presiden nomor 1 maka informasi yang sering muncul di browser ataupun media sosial adalah informasi mengenai pasangan calon presiden nomor 1, begitu juga sebaliknya. Hal ini tentu saja akan menyebabkan kefanatikan terhadapa salah satu pasangan calon.

Kefanatikan-kefanatikan yang terjadi itu disebabkan karena banyaknya informasi yang di lihat di browser ataupun media sosial yang ada di lihat karena sering munculnya informasi tersebut. Kefanatikan ini menjadi pengaruh terhadap kehidupan sosial bermasyarakat. Kenapa bisa berpengaruh? Ya tentu saja karena orang yang fanatic terhadap sesuatu maka orang tersebut akan membela mati-matian suatu hal tersebut. Pernahkah kalian mendengar berita makam yang dibongkar di salah satu wilayah di Indonesia karena beda pandangan politik? Kalau kalian pernah berarti disitu dapat dilihat kehidupan yang harmonis dalam bersosial masyarakat menjadi hancur karena perbedaan pandangan politik. Bukan hanya itu saja banyak kejadian bentrokan antar RT ataupun kampong dikarenakan berbeda pandangan politik. Mengerikan memang berawal dari satu klik informasi dimedia sosial berdampak puluhan tahun bahkan seumur hidup.

Selain itu, ada juga dampak filter bubble  yang lain yaitu dampaknya terhadap demokrasi suatu masyarakat. Demokrasi biasanya kita dengar ketika sedang musim pemilu ya? Yaps karena pada saat pemilu biasanya kata demokrasi banyak digembor-gemborkan oleh segelintir orang. Namun adanya dampak filter bubble  ini banyak warganegara yang kehilangan  hak demokrasinya. Di Amerika ketika pemilihan presiden dan wakil presiden yang terakhir kemarin banyak yang kaget dikarenakan kemenangan yang diperoleh oleh Donald Trump. Hal ini karena banyak informasi dari media sosial yang diklik dan pada riwayat pecarian terkait kedua calon presiden tersebut. Banyak orang yang dulunya sering mencari informasi mengenai Donald Trump ini menyebabkan pandangan politik dari masyarakat terpengaruh dan akhirnya memilih Donald Trump sebagai presiden. 
Sumber Gambar: https://tirto.id/filter-bubble-sisi-gelap-algoritma-media-sosial-cwSU






Pandangan politik yang diciptakan oleh filter bubble ini justru yang seringnya tidak disadari oleh segelintir masyarakat. Adanya dampak filter bubble ini seharusnya dapat disikapi dengan bijak oleh setiap pengguna internet. Memlih informasi yang beragam dan tidak gampang percaya dengan satu sumber informasi dan melihat informasi dari berbagai sudut pandang dapat mengurangi efek filter bubble ini.  



Sumber Artikel:

Adam, Aulia. 2017. Filter Bubble: Sisi Gelap Algoritma Media Sosial.https://tirto.id/filter-bubble-sisi-gelap-algoritma-media-sosial-cwSU. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 14.00 WIB.

Hantuceria. 2016. Fenomena Filter Bubble Effect dan Apa Bahayanya?. https://www.google.com/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/58429f77de2cf225178b456b/fenomena-filter-bubble-effect-dan-apa-bahayanya. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pada pukul 05.30 WIB.

Hobart, Byrrne. 2018.  How Filter Bubble Save The World.   https://medium.com/@byrnehobart/how-filter-bubbles-will-save-the-world-c37f5ade70ef. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 15.00 WIB.





  


Senin, 20 Mei 2019

Dunia Manusia Mulai Tergantikan oleh Robot- Jurnalisme Online








Dunia Manusia Mulai Tergantikan oleh Robot

Gambar Transformers
Sumber Gambar: https//:www.google.com

#JurnalismeOnline_Minggu9




Ada yang tahu apa gambar di atas? Yaps bener banget itu salah satu karakter yang ada di Transformers. Kita waktu kecil pasti suka melihat film-film dengan bertemakan robot-robot kan. Ada Power Rangers yang merupakan manusia yang dapat berubah formasi dalam bentuk robot, ada juga Doraemon yang merupakan robot berbentuk kucing asal Jepang. Film-film tersebut merupakam hasil imajinasi dari si pembuatnya. Namun seiring berjalannya waktu banyak yang mewujudkan imajinasi tersebut ke dalam bentuk nyata. Contohnya di Jepang sudah banyak robot yang menggantikan manusia sebagai pelayan sebuah restoran ternama. Selain hal itu di beberapa negara maju  banyak juga yang menggunakan robot untuk menjadi pengawas di Supermarket. 
Gambar Robot Jurnalis



Serba-serbi robot ini tidak dapat dipungkiri karena adanya pengaruh dari konvergensi media dari tradisional ke teknologi yang lebih modern. Tidak luput dari itu perkembangan teknologi juga berada di ranah media. Media atau pers yang biasanya murni menggunakan tenaga manusia untuk mencari berita, kini sudah mulai beralih menggunakan robot untuk mencari berita  dan menerbitkan berita.  Hal ini terjadi karena adanya daya tarik pada kecerdasan suatu system. AI (Artifical Intelligence) atau kecerdaasan buatan yang diharapkan dapat mampu meredakan adanya berita palsu atau hoax yang menyebar di masyarakat. Teknologi AI ini mulai terinspirasi dari film Terminator yang mengadopsi kecerdasan robot untuk menusia.  Semenjak tahun 2014 AI sudah banyak digunakan oleh media di Amerika. Penggunaan istem robot jurnalis ini sudah mulai berkembang pada tahun 2014 yang digunakan oleh Kantor Berita Associated Press (AP) yang menggunakan AI untuk menulis artikel laporan keungan, sementara itu dilain pihak LA Times menggunakan AI untuk menulis peringatan gempa.

Sementara itu di Indonesia jurnalis robot ini sudah digunakan oleh situs Beritagar, mulai menggunakan pada tanggal 25 Februari 2018. Artikel pertama yang ditulis oleh robot adalah laporan pertandingan sepakbola antara Leicester VS Stoke City. Hal ini dilakukan karena artikel bola merupakan data yang dapat disampaikan berulang-ulang. Meskipun di awal penggunaan jurnalis robot mengalami beberapa kekurangan dikarenakan banyaknya pengulangan kata, namun menurut Wakil Pemimpin Redaksi situs berita kurasi Beritagar, Rahadian P Prajnamu, mengakui kekakuan karya Robotorial. Meski demikian saya sepakat dengan Rahadian, bahwa seiring perkembangan waktu tim produksi Beritagar akan belajar agar Robotorial menulis semakin lentur. Terutama, dalam varian frasa pada judul artikel- tuturnya kepada remotivi.id. keluwesan robot jurnalis ini dimaksudkan supaya robot jurnalis dalam menurlis berita dapat seperti  manusia yang menggunakan beragam paraphrase dalam menyampaikan berita.

Pemimpin Perusahaan Beritagar Didi Nugrahadi dan Pemimpin Redaksi Yusro M. Santoso optimistis bahwa di masa mendatang akan semakin banyak produk Robotorial yang dihasilkan. Tidak hanya sepak bola dan saham, dalam waktu dekat akan muncul produk Robotorial berbasis data cuaca, kebencanaan hingga laporan balap MotoGP dan Formula One- tuturnya kepada remotivi.id

Adanya robot jurnalis ini diharapkan dapat membantu wartawan atau jurnalis (manusia) untuk menuliskan berita yang ringan. Sehingga pekerjaan wartawan atau jurnalis dapat melakukan pekerjaan yang lebih penting salah satunya yaitu menyusun berita yang lebih in-dept (mendalam) dan investigasif dalam bentuk laporan yang panjang dan lengkap.

Adanya pernyataan di atas juga dapat ditarik kesimpulan bahwa adaya system robot jurnalis hanya bersifat kecil dan belum mampu melampaui kemampuan manusia dalam menyiratkan perasaan kepada pembaca. Peran manusia sangat dibtuhkan untuk menyusun berita meskipun sudah dihandle oleh tenaga robot akan tetapi system ini tetap membutuhkan manusia untuk menyamakan berita yang dibuat oleh robot dengan data aslinya. Serta peran manusia juga dibutuhkan untuk mengedit berita supaya berita tersebut dapat diterima makna dan perasaanya kepada pembacanya. Selain itu adanya robot juga tetap harus dioperasikan oleh manusia yang mengetahui system jurnalis supaya nantinya robot dapat bergerak dalam menuis berita sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalis.

Namun adanya teknologi baru ini tetap akan dikembangkan untuk menghemat biaya produksi berita. Sekarang ini robot jurnalis digadang-gadang dapat mengganti porsi manusia dalam proses pencarian berita. Mengurangi sebagian dari wartawan untuk pencarian berita dan hanya memperkeerjakan beberapa wartawan untuk pengoperasian robot jurnalis ini.

Meskipun adanya jurnalis robot untuk meminimalisir adanya kesalahan dalam penulisan berita. Akan tetapi masih tetap ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh jurnalis robot ini. Salah satunya yaitu adanya kesamaan pola penulisan artikel yang sama dengan yang telah ada sebelumnya. Contohnya:
Gambar tangkapan layer kesalahan robot jurnalis
Adanya contoh di atas terdapat kesamaan dalam penulisan artikel yaitu kesamaaan kata-kata yang digunakan dalam pelaporan pertandingan sepakbola. Selain adanya kesalahan penulisan artikel masalah lain yang dihadapai adalah kesalahan informasi yang dilaporkan oleh system. Salah satu kesalahan tersebut terjadi pada portal berita LA Times yang salah menyampaikan terjadi gempa bumi dengan Magnitude 6.8 SR di California, sedangkan penduduk setempat tidak merasakan getaran apapun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan informasi seperti in dikarenakan system robot salah mmebaca data yang ada di internet. informasi yang di dapat dari internet inilah yang menjadi sumber kesalahan dari robot jurnalis ini, yaitu tidak dapat meminta data dari narasumbernya langsung.

Adanya robot jurnalisme ini juga dapat mengubah identitas dari jurnalis online dan jurnalis tradisional. Apabila sebelum adanya jurnalisme robot ini identitas yang melekat pada jurnalis online adalah si pencari uang, dengan menyebarkan berita tanpa peduli dengan kaidah jurnalistik. Hal ini akan dibenturkan oleh jurnalisme robot dimana jurnalisme robot ini tetap bekerja tanpa kenal waktu, hemat biaya, dan tentunya mengedepankan keabsahan informasi. Hal ini dikarenakan robot jurnalsitik ini tetap dioperasikan oleh wartawan yang sudah paham dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Sehingga robot jurnalistik ini merupakan paket komplit identitas jurnalis. Sedikit mendamaikan dan menyamakan persepsi antara jurnalis tradisional dan jurnalis online.



Sumber artikel:

Anonym. 2019. 'Robot Jurnalis' Mengubah Cara Kerja di Perusahaan Media. https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190310125557-185-375922/robot-jurnalis-mengubah-cara-kerja-di-perusahaan-media. Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 11.00 WIB.

Makers Institute. 2018. AI dan Jurnalisme Robot. https://medium.com/@makersinstitute/ai-dan-jurnalisme-robot-a84b3759464c. diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 21.00 WIB.

Manueke, Gabriele Natasya. 2018. Jurnalisme Robot, Mempermudah Kerja Jurnalistik atau Menggusur Wartawan.   


Putranto, Algooth. 2018. PRAKTIK JURNALISME ROBOT, SENJAKALA JURNALIS?. http://www.remotivi.or.id/amatan/481/Praktik-Jurnalisme-Robot,-Senjakala-Jurnalis?. Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB.

jangan lupa belajar Ilkomerss..
sekian materi malam hari ini. salam cinta dan kasih dari trimar :-)



















Sabtu, 13 April 2019

BENTUK KOMUNIKASI DARI PERAYAAN DIES NATALIS

Logo Dies Natalis ke-5




BENTUK KOMUNIKASI DARI PERAYAAN DIES NATALIS

#JurnalismeOnlineMinggu6
Satu minggu ini Univeritas Tidar sedang melaksanakan rangkaian perayaan ulang tahun atau yang biasa disebut Dies Natalis. Sebelum kita berlanjut untuk membahas rangkain acara dalam Dies Natalis Universitas Tidar, apakah teman-teman tahu arti Dies Natalis?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata Dies Natalis berarti hari ulang tahun berdirinya suatu lembaga pendidikan tinggi (universitas, akademi, dan sebagainya). Sedangkan dalam Wikipedia Dies Natalis merupakan suatu peringatan atas hari lahir yang di dalam sejumlah budaya dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai awal perjalanan kehidupan. Sehingga peringatan tersebut terus-menerus dilakukan sebagai suatu perayaan untuk mengucapkan rasa syukur.
Nah, setelah kita mengetahui pengertiannya maka kita dapat simpulkan bahwa Dies Natalis merupakan suatu peringatan hari ulang tahun perguruan tinggi. Seperti tahun-tahun sebelumnya Universitas Tidar juga merayakan Dies Natalis sedikit berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya dimana tahun 2019 ini Univeritas Tidar di pimpim oleh jajaran rektorat baru. Bukan hanya pejabatanya yang baru rangkaiannya penyelenggaraan Dies Natalis ini juga sedikit berbeda. Rangkaian perayaan yang sudah dimulai sejak pertengahan Maret 2019 ini diawali dengan jalan sehat bersama warga lingkungan sekitar Universitas Tidar.
Foto kegiatan jalan sehat Dies Natalis Universitas Tidar Ke-5 Sabtu, 10 Maret 2019/Tri Marlina

Acara jalan sehat yang dilakukan pada tanggal 10 Maret 2019 ini mengundang animo yang cukup besar. Sehingga bukan warga sekitar Kampus Universitas Tidar yang berada di kelurahan Potrobangsan saja, melainkan ada beberapa warga dari luar Kota Magelang yang ikut serta menjadi peserta. Salah satunya seorang Kakek yang berasal dari kecamatan Kaligoro Kabupaten Magelang yang telah berusia lanjut ini ikut turut serta menjadi peserta jalan sehat. Beliau bersama dengan temannya yang telah berusia lenjut pula ini berankat pagi jam 05.00 WIB hanya untuk mengikuti acara jalan sehat ini. Acara ini diakhiri dengan pengundian doorprize yang telah disediakan oleh panitia. Hadiah utama sebuah kulkas dan 3 sepeda gunung yang dimenangkan oleh mahasiswa dan juga warga ini cukup membayar rasa lelah setelah 2 jam berjalan keliling kota. Hadiah utama tersebut langsung diberikan oleh Rekor baru Universitas Tidar kepada salah satu pemenang.
Adanya kegiatan yang mengundang animo masyarakat tersebut merupakan cara suatu organisasi untuk bernteraksi dengan masyarakat. Tentu saja hal itu bertujuan untuk menciptakan citra positif organisasi di mata masyarakat. Tujuan lain dari adanya kegiatan bersama masyarakat sekitar adalah untuk menciptakan hubungan baik antara organiasi dengan masyarakat sekitar. 




Hingga sekarang ini sudah banyak rangkaian acara Dies Natalis yang telah dilalui. Berikut adalah daftar agenda Dies Natalis Universitas Tidar:
Rangkaian Acara Dies Natalis Universitas Tidar

Sumber Gambar: untidar.ac.id
Semoga yang belum mengikuti acara Dies Natalis kali ini tidak ketinggalan acara-acara yang belum dilaksanakan. (TM) 

Sabtu, 06 April 2019

APRIL, adakah yang special? Jurnalisme Online Minggu 5


APRIL, adakah yang special?


#JurnalismeOnlineMinggu5

Menurutmu April itu apa sih? Lagunya Fiersa Besari? Bulan Politik?Atau bulan kelahiran doi?Adakah yang berulang tahun di bulan April? Pasti banyak dong tentuya. Bercerita tentang bulan April banyak banget yang memaknai di tahun politik bulan yang penuh dengan hingar binger kampanye. Ayoo siapa yang kemarin ikut kampanye partai politik.. atau kaya aku yang jadi korban kebisingan orang-orang yang kampanye. Yahh begitulah pesta demokrasi yang katanya harus dinimkati oleh seluruh warganegara, dan sayangnya aku tidak menikmati. Huewhuew. Sedikit curhat dah tuh. Oke, kita bahas tentang April disini…

Banyak juga yang ngomong April itu bulannya perempuan, karena di bulan April ada pahlawan perempuan yang lahir. Pasti banyak yang tahu lah itu siapa. Yaps bener banget Raden Ajeng Kartini. Beliau lahir di Jepara, 21 April 1879, Beliau merupakan putri seorang Bupati Jepara yang diberi gelar Raden Ayu.  Perjuangan beliau dimulai ketika masih berada dalam posisi pingitan (tradisi jaman dahulu yang dilakukan oleh seorang Raden Ayu setelah dirinya menstruasi sambil menunggu ada bupati yang melamar). Selama dalam masa pingitan tersebut Kartini muda terus belajar dan mencoba menulis untuk dikirimkan kepada penerbit Belanda. Bukan hanya menulis untuk surat kabar saja,

Kartini muda sering menulis surat untuk korespondesinya di Belanda. Beliau menikah dengan seorang Bupati Rembang yang juga mendukung cita-cita Kartini untuk kaum perempuan yaitu dengan mendirikan sekolah perempuan. Hingga akhir hidupnya Kartini tinggal di Rembang dengan memiliki 1 anak, hingga kini makam beliau berada di Rembang. Sekolah pertama yang didirikan oleh Kartini kini telah berubah menjadi gedung Pramuka. Surat-surat Kartini yang diberikan kepada korespondensinya di Belanda kini telah dibukukan dengan Judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.  

Hal-hal di atas merupakan seklumit perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk hak-hak perempuan. Mungkin kalau Kartini tidak memperjuangkan hak-hak perempuan, kita sekarang tidak bisa bersekolah, kuliah, dan berorganisasi. Apa kabar nasib kita sekarang? Mungkin kita akan sama hidup kita denga saudara-suadara Kartini yang tidak bisa sekolah dan hanya mengerti tentang ilmu rumah tangga yaitu ilmu dapur, ilmu sumur, dan ilmu kasur. Bukan berarti aku tidak setuju dengan beberapa ilmu tersebut. Namun, aku lebih setuju seorang ibu bagi anak-anak nantinya itu juga berpendidikan yang bisa mengajari anaknya dan mengimbangi perkembangan teknologi saat ini, karena menurutku  tugas perempuan bukan hanya untuk merawat keluarga saja, melainkan tugas Ibu juga harus mengawasi tumbuh kembang anaknya. Sehingga menurutku semangat Kartini untuk tetap menadi wanita yang berpendidikan untuk keluarga juag sangat perlu dijaman yan sekarang ini.

Sumber tulisan:  https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini


Sabtu, 30 Maret 2019

Bentuk Komunikasi dalam Sebuah Tari/ Jurnalisme Online Minggu 4




Bentuk Komunikasi dalam Sebuah Tari



Foto Penari Gedruk pada pagelaran teater “Aku Diponegoro” di Bakorwil Karesidenan Kedu Kota Magelang, Jumat(29-03-2019)-blog pribadi/ Tri Marlina




#JurnalismeOnlineMinggu4

             Berkata tentang Sejarah Pulau Jawa yang dulunya dikenal sebagai tempat yang kurang aman dan banyak sekali ilmu hitam yang berkembang di Pulau ini. Mengenai sejarah tersebut aku jadi keinget beberapa hari yang lalu aku menonton sebuah pagelaran teater di sebuah Museum di Kota Magelang. Singkatnya Pagelaran tersebut menceritakan sebuah perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro. Sebelum pagelaran teater tersebut ditampilkan sebuah tarian yang konon katanya berasal dari Kota Magelang. Tarian tersebut dinamai dengan Tari Gedruk. Malam itu untuk pertama kalinya aku melihat tarian itu secara langsung padahal biasanya aku litany di Youtube aja. Jadi bahasan tulisanku kali ini adalah tari Gedruk aja oke.
            Beberapa kisah menceritakan bahwa Tari Gedruk ini merupakan gambaran sebuah kemarahan raksasa yang di Jawa sendiri dinamakan “Buto”. Awalnya tarian ini hanya sebuah tarian pelengkap di tengah tarian Jathilan. Namun, seiring berjalannya waktu Tari Gedruk ini sering dipentaskan sendiri.  Tari Jathilan itu sendiri merupakan tarian yang berkembang di Karesidenan Kedu dan sekitarnya. Tarian ini menceritakan sebuah perlawanan melawan sang angkara murka yang direpresentasikan dengan adanya sosok barongan. Begitu pula dengan adanya Gedruk ini, gedruk dihadirkan sebagai sosok angkara murka yang sedang marah.
Tari Gedruk ini mengkisahkan sosok Buto ataupun raksasa jawa yang sedang marah karena diserang oleh manusia. Sosok yang tinggi besar ini bergerak lincah layaknya seorang manusia yang sedang melakukan peperangan. Ada beberapa yang mengatakan bahwa kisah Gedruk ini diambil dari kisah Ramayana, namun ada pula yang menggambarkan bahwa sosok ini merupakan kisah sosok buto dari Jawa.

Seorang penari Gedruk ini menggunakan topeng yang menyerupai wajah seorang Buto yang menyeramkan. Menggunakan sepatu yang penuh dengan krincingan yang menimbulkan suara berisik ketika dihentak-hentakan. Rambut gimbal juga digunakan untuk menambah kesan menyeramkan dari tari gedruk tersebut. Berikut gambaran penari Gedruk yang sedang mengisi acara di pagelaran teater “Aku Diponegoro” beberapa hari yang lalu.





Para penari melakukan gerakan tarian dengan lincah yang bergerak kesana dan kemari serta diiringi oleh gamelan Jawa yang memainkan irama dengan cepat atau yang disebut sebagai irama rampak. Gerakan kaki yang dihentakan oleh sang penari merupakan symbol kemarahan dari sang Buto. Tarian tersebut juga menggambarkan bahwa seorang Buto yang berbadan besar juga mmapu melakukan gerakan yang dilakukan oleh seorang manusia yang bertubuh lebih kecil. Ada beberapa pesan juga untuk generasi sekarang bahwa keterbatasan tubuh manusia tidak dapat menentukan seorang tersebut dalam melakukan keinginanya. Wah cocok juga nih buat bahasan body shaming. Diwakilkan oleh sosok Buto yang menbuktikan bahwa dia juga bisa seperti manusia yang bertubuh kecil untuk bergerak bebas dan melakukan perlawanan ketika berperang.

Sumber: Anonim. 2017. "Tari Rampak Gedruk Buto, Gambaran Kemarahan Raksasa. https://merahputih.com/post/read/tari-rampak-buto-gambaran-kemarahan-raksasa. diakases pada tanggal 29 Maret 2019 pukul 18.00 WIB.











   


Sabtu, 23 Maret 2019

Hantu Juga Ngikutin Perkembangan Media? Benarkah? #JurnalismeOnlineMinggu3


Hantu Juga Ngikutin Perkembangan Media? Benarkah?

#JunalismeOnlineMinggu3 


Baiklah kali ini aku akan bercerita terkait dengan ceritaku minggu lalu, yaitu berkaitan dengan bangun kesiangan. Sekarang kita kembali ke dua minggu yang lalu saja ya. Anggaplah hari ini adalah hari selasa tanggal 12 Maret 2019 awal kenapa cerita ini bermula. Ketika itu hari rabu malam dimana aku yang merupakan orang yang gabut membuka sebuah channel youtube yang ber-genre horror, dimana aku merupakan salah satu orang yang sudah mengikuti Channel tersebut. Sebenaranya aku seorang yang penakut dan suka paranoid sendiri kalo sudah menonton hal-hal yang berbau horror. Kembali ke awal aja ya jadi pas aku buka video dari channel itu yang kebetulan lagi membahas Mr. Poci, jangan disebutkan secara langsung deh ya, karena sekarang ini akupun ngeri menceritakannya. Mana malam ini malam jumat pula ya kan. Lanjut dah ya..

Setelah hampir ditengah video itu yang menjelaskan Mr.Poci yang berbagai jenisnya terus kedatangannya yang ditandai oleh bau yang khas itu kemudian tibalah suatu sceen dimana salah satu dari mereka menceritakan pengalamannya dulu ketika sedang bekerja di sebuah perusahaan periklanan yang dimana gedung yang ditempati untuk kantornya merupakan bangunan menyeramkan dan menyimpan banyak misteri. For your information kisah Mas Genta ini sudah di buat film yang judulnya Keluarga Tak Kasat Mata. Oke kembali ke certita aja ya di video tersebut Mas Genta menceritakan ketika  dia sedang lembur di kantor terdapat suara benda jatuh dan ternyata itu merupakan sesosok Mr.Poci yang tengah terlentang dan posisi kepala menatap Mas Genta. Dan ada pula yang menceritakan bahwa ada salah satu sosok Mr.Poci yang bisa berkunjung ketika ada yang membicarakanya dia bisa datang untuk menunjukan eksistensinya. Bukan hanya sekali saja bahkan pada saat buku Kisah Tanah Jawa baru saja diluncurkan ada beberapa pembaca yang juga merasa di datangi oleh Mr.Poci ini.

Tonton video ini dulu biar greget https://youtu.be/ntmQPM-nQ2g

Hal tersebut tentu saja membuat aku yang penakut jadi membayangkan yang tidak-tidak. Setelah menonton video tersebut sampai selesai aku langsung beranjak untuk tidur, karena pada saat itu aku sedang tidak sholat. Tapi entah kenapa malam itu aku tidak bisa tidur padahal pada jam 23.00 WIB biasanya aku udah tidur. Dan baru saja aku bisa tidur aku mendengar suara seperti benda jatuh bunyinya kaya orang jatuh gitu “debugg”. Saat itu aku masih berpikir positif mungkin itu cuma buku jatuh kali ya. Hingga pagi akhirnya datang aku mencoba cari benda apa yang semalam jatuh, dan tadaaa,, tidak ada apapun yang jatuhh.. okey apa sebenarnya semalam yang jatuh. Dan karena udah jam 06.30 pagi aku mandi dan berangkat ngampus dah, kebetulan pas kelas pagi juga kan. Hingga siang harinya aku pulang ke kos bareng temen yang sekos juga yang memang dia orang yang ‘peka’ dengan hal ‘begituan’. Hingga di perjalanan pulang kekos dia ngomong ke aku bahwa tadi pagi dia mencum bau darah di dalam kamarnya. Baunya itu mirip sama darah ketika perempuan sedang ‘haid’. Dan menurut video yang aku tonton divideo semalam merupakan pertanda kemunculan Mr. Poci tersebut. Hiyaa makin takut dah nih, mana udah makin malam nih aku nulisnya..

Kejadian itu kemudian kami kaitkan dan ternyata ada sinkronisasinya. Mungkin si Mr. Poci yang dibahas sama Tim Kisah Tanah Jawa ataupun yang lain. Karena pas hari senin minggu itu kami berdua tidak sengaja papasan sama jenazah yang mau dikebumikan di makan deket kampus. Dan temenku itu merasa pusing, mual, dan pengin muntah. Emang dia orang yang peka gitu jadinya aku udah biasa ngadepn dia kaya gitu, tapi itu jujur yang paling parah sih. Oke balik lagi deh, hingga kejadian itu tanpa sengaja dikaitkan dengan benda jatuh itu kok ya sinkron juga. Wah jangan sampai dah ‘qorin’ orang meninggal itu ngikut ke kos. Ya ampunn serem ngga sih. Banyak berdoa dan mendoakan si jenazah biar tenang di sisi-Nya jadi kunci kami saat itu. Adanya kejadian itu tuh buat aku jadi susah tidur bermalam-malam karena kepikiran terus.

Cerita di atas menjelaskan bahwa sebuah hal yang msitis saja mampu berteleportaasi ke dalam suatu media informasi. Rupanya hal-hal seperti itu juga mengikuti konvergensi media ya. Hehehe. Oh, ya aku ada sebuah cerita juga dimana disini pasti pernah dengar kan seorang ojek online yang mendapatkan orderan makanan malam hari, yang ketika ojek online tersebut akan mengantarkan orderan tersebut ternyata orangnya sudah meninggal, ataupun tempat dituju merupakan sebuah rumah kosong yang telah lama tidak ditempati. Nah, menurut buku dan kisah yang aku baca hal itu merupakan ulah dari Jin yang iseng masuk ke ponsel yang kita gunakan. Hal-hal seperti ini sebenarnya sudah sejak zaman dahulu ketika ada nomer merah yang menelpon Handphone orang-orang di malam hari, ya begitulah ulah jin-jin usil.

Singkat saja ceritaku hari ini, ini sebenarnya cerita mengenai konvergensi media yang bukan hanya oleh manusia saja, rupanya ada juga makhluk tak kasat mata yang mengikutinya. Belum terbukti secara ilmiah sih, hanya saja kasus seperti ini banyak yang mengundang pemikiran akal nalar kita sebagai manusia. Bukan mereka yang juga menggunakan melainkan tingkah mereka dalam menggida iman manusia yang mengikuti era dimana kita sekarang. Ada beberapa foto dan cerita menarik lainnya buka saja di Instagram @kisahtanahjawa dan youtube channel mereka juga di Kisah Tanah Jawa.


Minggu, 17 Maret 2019





KONVERGENSI MEDIA, itu Apa sih?


#Jurnalisme_Online_Minggu2

Banyak di antara kita yang belum mengetahui adanya perubahan di berbagai macam teknologi terutama di industry media. Adanya perkembangan teknologi media ini banyak yang menyebut sebagai konvergensi media. Sebenernya apa yang dimaksud dengan konvergensi media itu?

Diambil dari berbagai pengertian konvergensi media itu berarti berasal dari dua kata yaitu konvergensi dan media. Konvergensi itu berarti peralihan dari media lama kemedia baru. Atau ada juga yang mengartikan bahwa  konvergensi adalah hilangnya batas antarmedia. Hal ini dimaksudkan bahwa media yang lama sudah harus diperbaharui karena sudah ketinggalan zaman dan sudah tidak disukai orang lagi. Sedangkan media itu dapat dimaksudkan sebagai teknologi yang digunakan oleh jurnalis ataupun produsen industry.

Hal di atas tentu saja dapat diartikan bahwa konvergensi media adalah peralihan teknologi yang digunakan oleh produsen industry media dalam menyiarkan atau memberitakan suatu informasi kepada khalayak public.

Bukan hanya definsi yang memiliki banyak pengertian jenis dari konvergensi media itu sendiri, dalam buku Handbook of Global Online Jounalism: Willey Blackwell juga terdapat beberapa definisi dari konvergensi media yaitu:

a.       Konvergensi sebagai produk

Adanya penggabungan teknologi untuk menghasilkan suatu produk, kombinasi tersebut di antaranya yaitu: media cetak, TV, Radio, Internet atau yang kemudian disebut sebagai multimedia.

b.      Konvergensi sebagai system

Hal ini diungkapkan oleh Gordon dalam bukunya yang berjudul The Meaning of Convergence, Rich Gordon (Quinn, 2004:112) membagi konvergensi ke dalam lima dimensi atau level (Aritasius, S. 2012:39) :

·         Ownership Convergence

Konvergensi jenis ini merupakan jenis konvergensi karena adanya kepimilikan industry media yang lebih dari satu jenis media. Hal ini dikarenakan si pemilik media tersebut membuka media lain untuk menunjang penyiaran berita atau informasi. Contohnya adalah MNC Grup yang memiliki 3 stasiun TV yaitu, MNC, RCTI, dan GTV, memiliki media online yaitu okezone.com, memiliki media cetak Koran Sindo.

·         Tactical Convergence

Konvergensi merupakan strategi suatu media untuk melakukan promosi satu sama lain dan saling bertukar informasi yang dimaksudkan untuk saling menguntungkan pihak yang melakukan kerjasama. Contohnya MD Entertainment melakukan promosi Film Dannur Maddah 2 di Net TV sedangkan MD Entertainment memasang iklan Film Dannur Maddah 2 tersebut di Net TV. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Net TV mendapatkan keuntungan karena MD Entertainment memasang iklan di Net Tv, sedangkan MD Entertainement juga mendapatkan keuntungan karena penonton kebanyakan dari Net Tv adalah generasi millineals  yang mayiritas penonton Film tersebut.

·         Structural Convergence

Konvergensi ini menyangkut adanya pembagian kerja dalam suatu industry media dikarenakan adanya konvergensi media ini. Hal ini dapat dimaksudkan bahwa dalam suatu industry media semua orang dapat melakukan pekerjaan orang lain juga. Misalnya seorang Profesional PR dapat pula mengerjakan pekerjaan seorang jurnalis, begitupun sebaliknya.

·         Information Gathering Convergence

Konvergensi ini dapat pula disebut sebagai Backpack Journalist. Hal ini dapat diartikan bahwa seorang jurnalis harus memiliki kemampuan lebih dari satu media yang dimaksudkan supaya dapat mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dalam berbagai platform sekarang ini dapat dicontohkan adanya media yang menyajikan informasi di TV, website, dan tidak lupa penggunaan media sosial seperti Instagram, Youtube, dan portal yang dimiliki oleh industry media, seperti Vidio.com (Indosiar), Zulu.id (NET.TV), Okezone.com (MNC Group).

·         Storytelling Convergence

Merupakan bentuk konvergensi media dimana menuntutketrampilan jurnalis untuk bisa menyajikan berita sesuai dengan segmen pasar dari media tersebut, yang juga dilengkapi dengan foto, media, dan grafis. Hal ini dijelaskan bahwa konvergensi media itu juga dituntut untuk menyajikan berita dengan menarik sehingga dapat menarik perhatian pembaca atau penontonnya.



c.       Konvergensi Sebagai Proses

Hal ini dimaksudkan bahwa konvergensi media bukanlah suatu hal yang berakhir dengan hasil, karena konvergesi media merupakan sesuatu yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Begitulah penjelasan sigkat mengenai perkembangan teknologi media atau Konvergensi media. Selain hal tersebut perkembangan teknologi media ini juga terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari adanya konvergensi media ini adalah:

a.       Mengikuti perkembangan zaman yang tentu saja akan terlihat lebih menarik

b.      Mudah diakses dimanapun dan kapanpun

c.       Tidak adanya batasan jarak dan tempat untuk mendapatkan berita dari seluruh penjuru dunia

Kekurangan dari adanya konvergensi media ini adalah:

a.       Mematikan segmen pasar media yang sudah ada sebelumnya. Adanya hal ini tentu saja dapat menyebabkan kebangkrutan dari pemilik media sebelumnya.

b.      Banyaknya informasi hoax yang tersebar karena tidak adanya batasa jarak dan waktu

c.       Mudahnya seseorang dalam menerima informasi membuat kurangnya kesadaran dalam memahami informasi sehingga membuat timbulnya provokasi di tengah-tengah kehidpan.

Adanya konvergensi media ini tentua saja dapat mengubah cara pandan seseorang dalam menyikapi industry media, maka dari itu bijaklah dalam menggunakan media sehingga tidak mudah terprovokasi oleh media.

Sekian materi di hari minggu kita kali ini, untuk menambah daftar bacaan menegnai konvergensi media bisa juga nih baca di https://pakarkomunikasi.com/teori-konvergensi-media/amp dan  https://www.kompasiana.com/adibayu/58cc18947eafbd002a0a7649/konvergensi-media-kenyataan-yang-tak-dapat-dihindari?page=all dan teman-teman juga bisa baca buku-buku terkait dengan konvergensi media lainnya ya. Karena konsepnya belajar bareng jadi jangan lupa tinggalkan komentar di bawah ini ya J

SUMBER:

Ambar. 2018. Teori Konvergensi Media- Jenis- Hambatan. https://pakarkomunikasi.com/teori-konvergensi-media/amp. Di akses pada tanggal 15 Maret 2019 pukul 14.00 WIB.

Bayu Adi. 2017. Konvergensi Media, Kenyataan yang Tak Dapat Dihindari. https://www.kompasiana.com/adibayu/58cc18947eafbd002a0a7649/konvergensi-media-kenyataan-yang-tak-dapat-dihindari?page=all. Diakses pada tanggal 16 Maret 2019 pukul 08.00 WIB.

Siapera, Eugenia dan Andreas Veglis. 2012. The Handbook of Global Online Jounalism. Willey Balckwell: Oxford UK.

Klik Sekali Dampaknya Bertahun-tahun: Dampak Filter Bubble_Jurnalisme Online Minggu 12

Sumber Gambar:  https://medium.com/@byrnehobart/how-filter-bubbles-will-save-the-world-c37f5ade70ef           ...