Dunia
Manusia Mulai Tergantikan oleh Robot
![]() |
Gambar Transformers
Sumber Gambar: https//:www.google.com
|
#JurnalismeOnline_Minggu9
Ada yang tahu apa gambar di atas? Yaps bener
banget itu salah satu karakter yang ada di Transformers. Kita waktu kecil pasti
suka melihat film-film dengan bertemakan robot-robot kan. Ada Power Rangers
yang merupakan manusia yang dapat berubah formasi dalam bentuk robot, ada juga
Doraemon yang merupakan robot berbentuk kucing asal Jepang. Film-film tersebut
merupakam hasil imajinasi dari si
pembuatnya. Namun seiring berjalannya waktu banyak yang mewujudkan imajinasi
tersebut ke dalam bentuk nyata. Contohnya di Jepang sudah banyak robot yang
menggantikan manusia sebagai pelayan sebuah restoran ternama. Selain hal itu di
beberapa negara maju banyak juga yang
menggunakan robot untuk menjadi pengawas di Supermarket.
![]() |
Gambar Robot Jurnalis
|
Serba-serbi robot ini tidak dapat dipungkiri karena adanya
pengaruh dari konvergensi media dari tradisional ke teknologi yang lebih
modern. Tidak luput dari itu perkembangan teknologi juga berada di ranah media.
Media atau pers yang biasanya murni menggunakan tenaga manusia untuk mencari
berita, kini sudah mulai beralih menggunakan robot untuk mencari berita dan menerbitkan berita. Hal ini terjadi karena adanya daya tarik pada
kecerdasan suatu system. AI (Artifical
Intelligence) atau kecerdaasan buatan yang diharapkan dapat mampu meredakan
adanya berita palsu atau hoax yang
menyebar di masyarakat. Teknologi AI ini mulai terinspirasi dari film
Terminator yang mengadopsi kecerdasan robot untuk menusia. Semenjak tahun 2014 AI sudah banyak digunakan
oleh media di Amerika. Penggunaan istem robot jurnalis ini sudah mulai
berkembang pada tahun 2014 yang digunakan oleh Kantor Berita Associated Press (AP) yang menggunakan
AI untuk menulis artikel laporan keungan, sementara itu dilain pihak LA Times menggunakan AI untuk menulis
peringatan gempa.
Sementara itu di Indonesia jurnalis robot ini sudah
digunakan oleh situs Beritagar, mulai menggunakan pada tanggal 25 Februari
2018. Artikel pertama yang ditulis oleh robot adalah laporan pertandingan
sepakbola antara Leicester VS Stoke City. Hal ini dilakukan karena artikel bola
merupakan data yang dapat disampaikan berulang-ulang. Meskipun di awal
penggunaan jurnalis robot mengalami beberapa kekurangan dikarenakan banyaknya
pengulangan kata, namun menurut Wakil
Pemimpin Redaksi situs berita kurasi Beritagar, Rahadian P Prajnamu, mengakui
kekakuan karya Robotorial. Meski demikian saya sepakat dengan Rahadian, bahwa
seiring perkembangan waktu tim produksi Beritagar akan belajar agar Robotorial
menulis semakin lentur. Terutama, dalam varian frasa pada judul artikel- tuturnya
kepada remotivi.id. keluwesan robot jurnalis ini dimaksudkan supaya robot
jurnalis dalam menurlis berita dapat seperti
manusia yang menggunakan beragam paraphrase dalam menyampaikan berita.
Pemimpin Perusahaan Beritagar Didi Nugrahadi dan Pemimpin Redaksi
Yusro M. Santoso optimistis bahwa di masa mendatang akan semakin banyak produk
Robotorial yang dihasilkan. Tidak hanya sepak bola dan saham, dalam waktu dekat
akan muncul produk Robotorial berbasis data cuaca, kebencanaan hingga laporan
balap MotoGP dan Formula One- tuturnya kepada remotivi.id
Adanya robot jurnalis ini diharapkan dapat membantu wartawan
atau jurnalis (manusia) untuk menuliskan berita yang ringan. Sehingga pekerjaan
wartawan atau jurnalis dapat melakukan pekerjaan yang lebih penting salah
satunya yaitu menyusun berita yang lebih in-dept
(mendalam) dan investigasif dalam bentuk laporan yang panjang dan lengkap.
Adanya pernyataan di atas juga dapat ditarik kesimpulan
bahwa adaya system robot jurnalis hanya bersifat kecil dan belum mampu
melampaui kemampuan manusia dalam menyiratkan perasaan kepada pembaca. Peran manusia
sangat dibtuhkan untuk menyusun berita meskipun sudah dihandle oleh tenaga robot akan tetapi system ini tetap membutuhkan
manusia untuk menyamakan berita yang dibuat oleh robot dengan data aslinya. Serta
peran manusia juga dibutuhkan untuk mengedit berita supaya berita tersebut
dapat diterima makna dan perasaanya kepada pembacanya. Selain itu adanya robot
juga tetap harus dioperasikan oleh manusia yang mengetahui system jurnalis
supaya nantinya robot dapat bergerak dalam menuis berita sesuai dengan
prinsip-prinsip jurnalis.
Namun adanya teknologi baru ini tetap akan dikembangkan
untuk menghemat biaya produksi berita. Sekarang ini robot jurnalis
digadang-gadang dapat mengganti porsi manusia dalam proses pencarian berita. Mengurangi
sebagian dari wartawan untuk pencarian berita dan hanya memperkeerjakan
beberapa wartawan untuk pengoperasian robot jurnalis ini.
Meskipun adanya jurnalis robot untuk meminimalisir adanya
kesalahan dalam penulisan berita. Akan tetapi masih tetap ada beberapa
kesalahan yang dilakukan oleh jurnalis robot ini. Salah satunya yaitu adanya
kesamaan pola penulisan artikel yang sama dengan yang telah ada sebelumnya. Contohnya:
![]() |
Gambar tangkapan layer kesalahan robot jurnalis
|
Adanya contoh di atas terdapat kesamaan dalam
penulisan artikel yaitu kesamaaan kata-kata yang digunakan dalam pelaporan
pertandingan sepakbola. Selain adanya kesalahan penulisan artikel masalah lain
yang dihadapai adalah kesalahan informasi yang dilaporkan oleh system. Salah satu
kesalahan tersebut terjadi pada portal berita LA Times yang salah menyampaikan
terjadi gempa bumi dengan Magnitude 6.8
SR di California, sedangkan penduduk setempat tidak merasakan getaran apapun. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan informasi seperti in dikarenakan system robot
salah mmebaca data yang ada di internet. informasi yang di dapat dari internet
inilah yang menjadi sumber kesalahan dari robot jurnalis ini, yaitu tidak dapat
meminta data dari narasumbernya langsung.
Adanya robot jurnalisme ini juga dapat mengubah identitas dari
jurnalis online dan jurnalis
tradisional. Apabila sebelum adanya jurnalisme robot ini identitas yang melekat
pada jurnalis online adalah si
pencari uang, dengan menyebarkan berita tanpa peduli dengan kaidah jurnalistik.
Hal ini akan dibenturkan oleh jurnalisme robot dimana jurnalisme robot ini
tetap bekerja tanpa kenal waktu, hemat biaya, dan tentunya mengedepankan
keabsahan informasi. Hal ini dikarenakan robot jurnalsitik ini tetap
dioperasikan oleh wartawan yang sudah paham dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Sehingga
robot jurnalistik ini merupakan paket komplit identitas jurnalis. Sedikit mendamaikan
dan menyamakan persepsi antara jurnalis tradisional dan jurnalis online.
Sumber artikel:
Anonym. 2019. 'Robot
Jurnalis' Mengubah Cara Kerja di Perusahaan Media. https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190310125557-185-375922/robot-jurnalis-mengubah-cara-kerja-di-perusahaan-media.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 11.00 WIB.
Makers
Institute. 2018. AI dan Jurnalisme Robot.
https://medium.com/@makersinstitute/ai-dan-jurnalisme-robot-a84b3759464c.
diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 21.00 WIB.
Manueke,
Gabriele Natasya. 2018. Jurnalisme Robot,
Mempermudah Kerja Jurnalistik atau Menggusur Wartawan.
https://www.kompasiana.com/gabriellnatasya/5a98ee8cbde5756aca3371e2/jurnalisme-robot-mempermudah-kerja-jurnalistik-atau-menggusur-wartawan?page=all.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 20.00 WIB.
Putranto,
Algooth. 2018. PRAKTIK JURNALISME ROBOT,
SENJAKALA JURNALIS?. http://www.remotivi.or.id/amatan/481/Praktik-Jurnalisme-Robot,-Senjakala-Jurnalis?.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB.
jangan lupa belajar Ilkomerss..
sekian materi malam hari ini. salam cinta dan kasih dari trimar :-)



Mending ya robot e transformer, ha aku doraemon wkwk
BalasHapushaha, awale meh tek kei otobot. wkwk
Hapus